Meresensi Buku | Merry Riana "Mimpi Sejuta Dolar"
Judul buku : MERRY RIANA “ Mimpi Sejuta Dolar ”
Nama pengarang : Alberthiene Endah
Cetakan edisi : Cetakan ketujuh : Mei 2012
Tahun terbit : 2011
Nama penerbit : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Tebal buku : vii + 367
halaman
Kategori : Nonfiksi;
Cerita nyata
ISBN :
978-979-22-7481-3
Harga : Rp72.500,-
; Disc= Rp54.375,-
Hidup Pantang Menyerah Dan Terus
Berusaha
Siapa
bilang untuk meraih sukses harus menunggu usia tua? Siapa bilang untuk menjadi
kaya dan mempunyai harta benda melimpah harus menempuh hari-hari yang sangat
panjang dan melelahkan? Ternyata, sukses, kaya, dan terkenal bisa diraih saat
masih muda dan tidak memerlukan waktu yang panjang dan melelahkan.
Merry
Riana, misalnya. Wanita energik ini ketika usianya menginjak 26 tahun sudah
berhasil menjadi miliuner. Tidak tanggung-tanggung, kesuksesan itu diraih tidak
di negerinya sendiri, Indonesia melainkan di Singapura. Karena keterpaksaan
yang mengharuskannya mengungsi ke singapura, negeri singa karena Jakarta sedang
dilanda kerusuhan Mei 1998. Merry yang kala itu tidak cakap dalam berbahasa
inggris dan harus hidup menghemat dengan uang yang relatif terbatas.
Di
dalam buku ini, kita bisa menemukan banyak kata-kata yang bisa memotivasi diri
kita untuk terus berjuang tanpa patah semangat, terus berpikir positif dan
membuka pikiran kita untuk bekerja keras dalam mewujudkan impian kita. Bahasa
yang digunakan juga tidak sulit untuk para remaja memahami jalan cerita buku
yang menarik ini. Setiap kata memiliki arti tersendiri. Buku ini juga berisi
komentar-komentar positif Indonesia dan Internasional dari para host hingga
tokoh-tokoh terkenal didunia berkomentar di dalam buku ini. Salah satunya
adalah ANDY F. NOYA, Host Program Kick Andy yang berkomentar “Apa yang
dilakukan Merry Riana adalah salah satu contoh bahwa usia tidak membatasi kita
untuk sukses, melainkan keuletan dan kerja keras yang menjadi kuncinya.”
Dari
seorang mahasiswa dengan ekonomi pas-pasan, Merry Riana, anak muda Indonesia,
menjelma menjadi milliuner muda dan diakui sebagai pengusaha sukses, motivator
yang sangat dinamis, serta pengarang buku terlaris di singapura. Saat kali
pertama ia menginjakkan kakinya di NTU (Nanyang Technological University) ia
tahu ia akan melewatkan hari-hari yang berbeda dari sebelumnya. Saat dimana ia
telah tiba di NTU, ia sadar bahwa tinggal di sana ia harus melewatkan masa
kuliah yang penuh dengan keprihatinan finansial, uang yang diterimanya dari
orangtua tidak akan mencukupi kebutuhannya selama seminggu. Dimulai dari
peristiwa yang terjadi di kantin pada hari ia sampai di NTU itulah Merry Riana
harus mengatur segala strategi untuk memanfaatkan uangnya yang pas-pasan itu
dan berpikir “Problem dasar yang harus
kuselesaikan dalam diriku sendiri adalah masalah psikis. Sehebat-hebatnya
fasilitas kampus dan geliat kehidupan yang bergerak di dalamnya, tentu akan
berbeda perasaan mahasiswa dengan persediaan finansial yang cukup dan mahasiswa
bokek seperti aku” pikirnya kala itu yang sedang berjuang membangun
kepercayaan diri dan terus menerus memotivasi hatinya. (hal 66.)
Adapula
resolusi-resolusi yang akan dilakukannya dalam menghadapi masalah finansial,
yaitu ia harus bekerja mencari penghasilan sampingan untuk memenuhi
kebutuhannya. “jika aku bisa melewatkan
hari-hari yang sulit dengn penghematan yang nyaris tak masuk akal, aku
seharusnya bisa “naik kelas” dengan melakukan sesuatu yang “Improve”. Harus
kuperbaiki nasibku dengan cara mengupayakan sesuatu. Aku memantapkan diri untuk
segera melakukan sebuah aksi yang pasti. Mencari uang!” ia memantapkan
pikirannya untuk memulai bekerja mencari uang. (hal 86.)
Dari
pemantapan pikirannya itu, Merry mulai bekerja di hari-hari libur. Pekerjaan
pertama yang dilakukannya adalah membagikan brosur/flamflet kepada orang-orang
yang berlalu-lalang di jalan. Tidak hanya menjadi pembagi brosur, Merry juga
melakukan berbagai macam pekerjaan seperti menjadi pelayan dan sebagainya.
“aku bekerja empat belas jam
sehari, tujuh hari dalam seminggu, dua puluh kali presentasi sehari, dan ada
trik-trik ringan menghadapi calon nasabah. Tapi diatas semua itu, aku fokus
pada resolusiku, aku ingin mencapai kebebasan finansial sebelum usiaku tiga
puluh”
jawab Merry yang ketika itu ditanya apakah ia memakai strategi canggih atau
jurus-jurus khusus pada acara penyerahan award di Gold Coast sebagai President
Star C lub termuda (hal 277.). Dan ia memberikan kata sambutan“Saat memberikan kata sambutan, aku
mengatakan bahwa sebetulnya apa yang kulakukan adalah hal yang sederhana. Tapi
kulakukan semua itu dengan tekad. Motivasi dan kegigihanlah yang membuat impian
besar itu tercapai. Aku juga mengatakan bahwa kerja keras adalah harga mati
sebuah keberhasilan” (hal 278.)
Dalam
buku ini juga menceritakan romansanya dengan seseorang yang dikemudian hari
kelak akan menjadi suaminya, AlvaTjenderasa yang membantu Merry Riana untuk
terus bangkit dari kegagalan-kegagalan dalam usahanya. Hingga Merry Riana
mencapai sukses pada usia 26 tahun. Menarik bukan!! Dalam setiap kegagalannya
selalu ada yang mendukungnya hingga ia menjadi sukses seperti sekarang dan
adapula romansa yang diceritakan di buku ini. Banyak sesuatu yang bisa dipetik
dalam buku yang dikemas dengan menarik ini, perjuangan Merry Riana yang tidak
menyerah walau sudah mengalami banyak kegagalan dalam berbisnis dan akhirnya
menjadi sukses. Jadi, bacalah buku inspiratif dan motivasi ini dan mulailah
berjuang mencapai sukses dengan pantang menyerah dan bekerja keras seperti Merry Riana!
“Titik awal keberhasilan adalah
Impian”
Comments
Post a Comment