Wednesday, September 11, 2013

PERANAN FAKTOR LUAR DAN FAKTOR DALAM PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


PERANAN FAKTOR LUAR DAN FAKTOR DALAM PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
A.      Faktor Luar
Faktor luar berasal dari luar tubuh tumbuhan atau dari lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangn tumbuhan, antara lain:
a.      Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bagi tumbuhan, air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan enzim, dan membantu perkecambahan biji. Selain itu, air juga untuk menjaga kelembapan, transpirasi dan mengangkut unsur hara dan hasil fotosintesis. pertumbuhan tanaman akan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi saat malam hari dari pada siang hari.

b.      Suhu
Suhu mempengaruhi berlangsungnya metabolisme tumbuhan, seperti fotosintesis dan respirasi. Suhu yang baik untuk pertumbuhan  adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan akan terhambat bila berada pada suhu minimum (terlalu rendah) dan maksimum (terlalu tinggi), karena pada suhu yang minimum/rendah tumbuhan akan mengalami Vernalisasi, yaitu peningkatan perkecambahan/pembungaan.

c.      Kelembapan
      Kelembapan tanah dan udara akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembap dan udara yang kering dapat  mempercepat pertumbuhan dan perkembangan. Kelembapan udara mempengaruhi laju transpirasi tumbuhan. Jika kelembapan udara rendah, maka laju transpirasi akan meningkat. Akibatnya, penyerapan air dan unsure hara meningkat sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman.

d.      Cahaya
      Cahaya berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Intesitas cahaya yang diterima tumbuhan tidak boleh berlebihan ataupun kurang. Jika cahaya yang diterima berlebihan dapat merusak zat-zat pengatur tumbuhan. Sebaliknya, jika kekurangan cahaya, tumbuhan dapat mengalami Etiolasi. Etiolasi adalah pertumbuhan tanaman yang amat cepat di tempat gelap.
      Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan dengan  yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dan dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya akan lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
      Tumbuhan  yang mengadakan respons terhadap panjang pendek sinar matahari  disebut Fotoperiodisme. Fotoperiodisme pada tumbuhan  dikendalikan oleh fitokrom. Berdasarkan respons tumbuhan panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibagi menjadi tiga, yaitu
1)      Tumbuhan hari pendek (short day plant)
Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam.
2)      Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Tumbuhan hari panjang adalah tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih dari 12 jam.
3)      Tumbuhan hari netral (neutral day plant)
Tumbuhan hari netral adalah tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari.

e.       pH (Derajat  Keasaman)
       Derajat keasaman atau pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsure-unsur yan diperlukan seperti Ca, Mg, P, dan K cukup tersedia. Pada pH asam, kandungan unsure Al, Mo, Zn dapat meracuni tumbuhan.

f.        Unsur Hara
      Unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu:
1)      Unsur makro, unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, misalnya C (Karbon), H (Hidrogen), O (Oksigen),N (Natrium), S (Belerang), P (Fosfor), K (Kalium),Ca (Kalsium), dan Mg (Magnesium).
2)      Unsur mikro, unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit,misalnya Fe (Besi), B (Boron), Mn (Mangan), Cu (Tembaga), Zn (Seng), Mo (Molibden), Cl (Klor), dan Ni (Nikel).
3)      Unsur karbon, diambil tumbuhan dalam bentuk CO2.
4)      Unsur hidrogen, diambil tumbuhan dalam bentuk H2O.
5)      Oksigen, diambil tumbuhan dalam bentuk CO2, H2O, dan O2.
6)      Unsur C,H, dan O merupakan unsur utama penyusun karbohidrat, lemak, dan protein. Jika tanaman kekurangan unsure hara tertentu, maka tanaman tersebut akan mengalami penyakit yang disebut Defisiensi (kekurangan unsur hara)

 
B.      Faktor Dalam
Faktor dalam merupakan faktor yang berasal dari tumbuhan sendiri, antara lain:
                a.  Gen
            Gen berperan dalam pewarisan sifat keturunan dari induk kepada anaknya atau dalam sel makhluk hidup. Gen juga berperan sebagai pembawa kode untuk pembentukan enzim. Enzim berfungsi mengatur laju berbagai reaksi metabolism dalam tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan akan optimal jika laju metabolisme juga optimal. Perbedaan pada jenis gen akan menyebabkan terjadinya respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.
  
                 b.  Hormon
              Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon. Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organic yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Hormon dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin, dan sitokinin) dan hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormone kalin, dan asam traumalin).
Macam-macam hormon:
1.       Hormon auksin
Pertama kali ditemukan oleh Fritz Went, seorang peneliti asal Belanda. Ia meneliti dengan objek penelitian rumput (Avena Sativa), yaitu dengan mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari. Auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apical.
Manfaat auksin bagi tumbuhan, yaitu:
a)      Merangsang perpanjangan sel pada daerah titik tumbuh.
b)      Merangsang pembentukan akar.
c)       Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
d)      Merangsang diferensiasi jaringan pembuluh.
e)      Merangsang absisi (penguguran pada daun).
f)       Berperan dalam dominansi apical.

2.       Hormon giberelin
Ilmuwan yang menemukan hormone giberelin adalah Ewiti Kurosawa. Ia menggunakan objek penelitian berupa tanaman padi (Oryza Sativa) yang terkena penyakit foolish seeding (tanaman pucat) dan jamur Gibberella fujikuroi. Ewiti Kurosawa berhasil melakukan isolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuro, yang diberi nama giberelin (GA/ Giberelic Acid). Kesimpulan dari percobaan itu adalah pemanfaatan giberelin secara umum yang dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa.
Manfaat giberelin bagi tumbuhan, yaitu:
a)      Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel.
b)      Merangsang perkecambahan biji.
c)       Memecah dormansi biji.
d)      Merangsang pembungaan dan pembuahan.

3.       Hormon sitikinin
Pertama kali ditemukan oleh Van Overbeek. Ia menggunakan objek penelitian dengan meneliti pertumbuhan embrio dan air kelapa muda. Dari percobaan yang dilakukan, ia berhasil mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitikinesis) yang disebut kinetin. Akhirnya dari penelitian itu dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sitokininsecara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun.
Hormon sitokinin bersama auksin dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel, antara lain:
a)      Menghambat dominansi apical oleh auksin.
b)      Merangsang pertumbuhan kuncup lateral.
c)       Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d)      Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio.
e)      Merangsang pembentukan cabang akar.
f)       Menghambat pertumbuhan akar adventif.
g)      Menghambat proses penuaan (Senescence) daun, bungga, dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.

4.       Hormon asam absisat (ABA)
Ditemukan oleh ilmuwan P.F. Wareing dan F.T. Addicott. Objek penelitian mereka adalah buah kapas. Dari percobaan itu di dapatkan kesimpulan bahwa hormon asam absisat dapat menyebabkan kerontokan pada daun dan buah. Asam absisat diproduksi pada daun, batang, dan buah yang masih muda.
Fungsi hormone asam absisat bagi tumbuhan, yaitu:
a)      Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh.
b)      Memacu pengguguran daun pada saat  kemarau untuk mengurangi penguapan air.
c)       Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi  penguapan.
d)      Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel, bahkan menghentikannya.
e)      Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen.
f)       Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.

5.       Hormon gas etilen
Ditemukan oleh R. Gene (1934). Beliau mengadakan sebuah penelitian pada buah yang masak. Hasil penelitian dari percobaan itu Adalah bahwa gas etilen mempercepat pemasakan buah. Hormone ini termasuk hormon yang berbentuk gas. Selain itu, gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2.
Fungsi hormon gas etilen, yaitu:
a)      Mempercepat pematangan buah.
b)      Menghambat perpanjangan akar, batang, dan pembungaan.
c)       Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal.
d)      Merangsang proses absisi.
e)      Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan.
f)       Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus.

6.       Hormon luka / kambium luka/ asam traumalin
Asam traumalin merupakan hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Asam traumalin merupakan hormone yang berperan dalam regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan (terluka). Hormon ini akan merangsang pembelahan sel pada bagian yang luka sehingga terbentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi). Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vitamin B6), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang odapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin berperan sebagai kofaktor.

7.       Hormon kalin
Hormon kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Jenis-jenis hormon kalin, yaitu:
1)      Rhizokalin, berfungsi merangsang pembentukan akar (rizoid)
2)      Kaukalin, berfungsi merangsang pembentukan batang (caulis)
3)      Anthokalin, berfungsi merangsang pembentukan bunga (anthoceros)
4)      Filokalin, berfungsi merangsang pembentukan daun (filus)

Download Steps (Cara Download) Link Novels

I'm using ShortLink generator. So you first has to follow the steps. Step One verification I'm not a Robot. Step Two click Click he...